Puasa Syawal adalah puasa
enam hari yamg dilakukan pada bulan syawal, bulan syawal adalah bulan setelah
bulan Ramadhan. Banyak sekali pendapat tentang cara melakukan puasa syawal,
maka untuk memberikan informasi tentang cara melakukan puasa syawal. Admin
artikel bagus telah melakukan pencarian beberapa refernsi yang bisa kita
guunakan untuk mengetahui tata cara melakukan puasa syawal.
Puasa syawal merupakan
puasa yang memiliki banyak faedah bagi kaum muslimin yang menjalankannya. Tapi
perlu kita ketahui bersama dalam pelaksanaan puasa ada tiga pendapat dari para
ulama-ulama yang bisa gunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan puasa di bulan
syawal.
Pendapat Imam
Syafi’i dan Ibnul Mubarak
Menurut Imam Syafi'i dan
Ibnul Mubarak puasa syawal hendaknya dilaksanakan secara berurutan dan
dilaksanakan di awal-awal bulan syawal. Pendapat ini didasarkan pada sebuah
hadits akan tetapi hadits ini sifatnya lemah.
Pendapat kedua Imam Waki’ dan Imam Ahmad
Menuurut Iman Waki' dan Imam Ahmada tidak
ada beda dalam keutamaan, antara dilakukan secara berturut-turut dengan
dilakukan secara terpisah-pisah.
Pendapat ketiga Ma’mar, Abdurrazaq dan diriwayatkan dari Atha
Puasa syawal tidak
boleh dilaksanakan persis setelah Idul Fitri karena itu adalah hari makan
dan minum. Namun, sebaiknya puasanya dilakukan sekitar tengah bulan.
Pendapat yang lebih kuat dalam hal ini
adalah pendapat yang menyatakan bolehnya puasa Syawal tanpa berurutan.
Keutamaannya sama dengan puasa Syawal secara terpisah. Syekh Abdul Aziz bin Baz
ditanya tentang puasa Syawal, apakah harus berurutan?
Beliau menjelaskan, “Puasa 6 hari di
bulan Syawal adalah sunah yang sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Boleh dikerjakan secara berurutan atau terpisah karena Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memberikan keterangan secara umum terkait pelaksanaan puasa
Syawal, dan beliau tidak menjelaskan apakah berurutan ataukah terpisah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa
yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal ….‘
(Hadis riwayat Muslim, dalam Shahih-nya)
0 komentar:
Posting Komentar