Selasa, 27 November 2012

Reggea dan Ganja

Reggae merupakan suatu genre musik yang berkembang di Jamaika. Reggae sendiri seperti merupakan campuran dari aliran ska danrocksteady. Musik reggae merupakan kombinasi dari iringan musik tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta lagu rakyat Jamaika. Reggae diketahui orang banyak sebagai musik rakyat Jamaika. Namun sebenarnya reggae ini awalnya berasal dari New Orleans, kota R&B (Rhythm and Blues). Musik ska, yang mempunyai pengaruh kuat pada reggae, juga berasal dari New Orleans yang diperdengar dari siaran radio Amerika lewat radio transistor mereka. Iringan gitar pas -pasan dan putus-putus merupakan interprestasi para musisi akan R&B yang populer di tahun 60an. Kemudian semasa musim panas, merekapun merasa lelah dan panas apabila memainkan musik ska beserta tariannya. Akhirnya para musisi ini bereksperimen dengan memperlambat lagu, dan akhirnya lahirlah reggae. Raggae tak harus Rasta dan hisap ganja Bagi sebagian orang musik reggae di identikan dengan ganja dan rasta. Bahwa sebenarnya rasta dan reggae tidak memiliki ikatan apapun. Reggae adalah genre musik sedang rasta atau rastafar’i adalah faham yang berkembang di Afrika dan di jadikan sebagai gerakan politik untuk membebaskan diri dari system perbudakan di tahun 30 an. Memang benar mayoritas penganut faham Rastafarianisme ini berambut gimbal dan menggunakan ganja sebagai media bermeditasi untuk mendekatkan diri pada Tuhan yang di yakininya ( King Haile Selassie ). Tetapi tidak berarti bahwa semua yang berambut gimbal adalah pengikut faham Rastafarian dan menghisap ganja, contohnya adalah musisi Tonny Q. Salah satu dedengkot reggae di Indonesia ini mengaku bukan seorang Rastafarian dan tidak menghisap ganja. Stigma seperti inilah yang membuat sebagian orang berpandangan negative kepada para pecinta musik reggae.

0 komentar:

Posting Komentar