Selasa, 27 November 2012

Perjalanan Reggae di Indonesia

Di Indonesia, reggae mempunyai penggemar tersendiri. Reggae sempat timbul tenggelam di dunia musik Indonesia, namun penggemar reggae tidak pernah hilang. Reggae kembali hidup ketika Steven & Coconut Treez mengeluarkan single Welcome To My paradise di tahun 2007. Lagu-lagu reggae yang awalnya jarang diputar di radio, berkat grup reggae yang satu ini, kembali berkumandang di radio-radio setempat. Para musisi reggae juga berlomba-lomba memberikan corak-corak reggae yang menarik dalam musiknya. Reggae bukanlah barang baru di Indonesia. Genre ini tetap eksis walaupun memang tidak booming. Banyak grup-grup reggae yang masih hilir mudik di belantika musik Indonesia, seperti TONI Q RASTAFARA, Black & Company, Soul Jah, Soya, Jamaican Soul, The Babylonians dan masih banyak lagi. Reggae terbukti mempunyai kesan tersendiri baik untuk musisi dan penggemarnya. Musik reggae di kenal masyarakat Indonesia dari tahun 1980, dengan munculnya band Reggae Abreso dalam acara Reggae Night di Taman Impian Jaya Ancol. Pada tahun 1986 band yang seluruhnya personil pemuda asal Papua ini pernah performing di Christmas Island selama tiga bulan yang diprakarsai oleh Yorries Raweyai. Pada tahun 1984 Abreso pernah rekaman lagu-lagu Reggae. Selain itu, masih di era tahun 1980-an ada lagu “Dansa Reggae” yang dinyanyikan oleh Nola Tilaar iringan musik oleh Willie Teuguh. Lagu ciptaan Melky Goeslaw itu adalah salah satu lagu Reggae yang mengajak masyarakat dari berbagai latar belakang kultural bisa ramai-ramai menikmati reggae. Dengar liriknya: “Orang Jawa bilang, ’monggo dansa reggae’!” Musik reggae merupakan musik yang berdasarkan kehidupan sehari-hari. Lagu-lagu reggae biasanya memberikan kekuatan tersendiri dalam musik serta liriknya. Musik reggae juga memberikan pesan cinta dan kedamaian, sehingga ketika mendengarkan lagu-lagunya, serasa dapat mengendurkan otot ketengangan serta memberikan relaksasi tersendiri.

0 komentar:

Posting Komentar